Hama Lalat buah (Bactrocera spp) pada Tanaman Jeruk Kunci beserta Pengendaliannya
Buah jeruk merupakan salah satu jenis buah-buahan yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia karena kesegaran rasa dan banyak mengandung berbagai vitamin, khususnya vitamin C. Buah jeruk selalu tersedia sepanjang tahun, karena tanaman jeruk tidak mengenal musim berbunga yang khusus (Rahmawati et al. 2012). Tanaman jeruk dapat ditanam di mana saja, baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Produksi buah jeruk dapat mengalami penurunan karena adanya hama dan penyakit yang menyerang tanaman jeruk.
Hama adalah binatang yang merusak tanaman kebutuhan manusia. Hama yang tersebar pada tanaman jeruk adalah dari kelas serangga, yaitu binatang beruas-ruas berkaki enam (Kristanti dan Sitepu 2013). Hama utama yang menyebabkan busuknya buah jeruk, sehingga mengakibatkn produksi buah segar menurun adalah lalat buah (Bactrocera spp). Lalat buah (bactrocera spp) adalah salah satu jenis serangga yang menjadi hama utama tanaman budidaya terutama tanaman penghasil buah misalnya jeruk kunci.
Hama adalah binatang yang merusak tanaman kebutuhan manusia. Hama yang tersebar pada tanaman jeruk adalah dari kelas serangga, yaitu binatang beruas-ruas berkaki enam (Kristanti dan Sitepu 2013). Hama utama yang menyebabkan busuknya buah jeruk, sehingga mengakibatkn produksi buah segar menurun adalah lalat buah (Bactrocera spp). Lalat buah (bactrocera spp) adalah salah satu jenis serangga yang menjadi hama utama tanaman budidaya terutama tanaman penghasil buah misalnya jeruk kunci.
Lalat buah (bactrocera spp) termasuk hama yang memiliki banyak tempat hidup, dan sangat cepat berkembang pada saat musim penghujan. Serangan Lalat buah betina dilakukan dengan cara menusukkan ovipositornya kedalam buah sehingga telurnya tersimpan sampai menetas menjadi larva, lalu memakan daging buah jeruk hingga menyebabkan buah menguning sebelum matang kemudian gugur ke tanah.
Gejala yang ditimbulkan akibat serangan hama lalat buah adalah adanya Bercak bercak bulat, Busuk dan terdapat lubang kecil pada bekas sengatan lalat buah. Buah jeruk yang terserang mengalami pembusukan dengan cepat dan berair, kemudian gugur ke tanah. Tariyani et al. (2013), menyatakan bahwa akibat serangan hama ini produksi dan mutu buah menjadi rendah, bahkan dapat mengakibatkan gagal panen karena buah berjatuhan sebelum masak atau buah menjadi rusak saat dipanen.
Gejala yang ditimbulkan akibat serangan hama lalat buah adalah adanya Bercak bercak bulat, Busuk dan terdapat lubang kecil pada bekas sengatan lalat buah. Buah jeruk yang terserang mengalami pembusukan dengan cepat dan berair, kemudian gugur ke tanah. Tariyani et al. (2013), menyatakan bahwa akibat serangan hama ini produksi dan mutu buah menjadi rendah, bahkan dapat mengakibatkan gagal panen karena buah berjatuhan sebelum masak atau buah menjadi rusak saat dipanen.
Ada beberapa pengendalian terhadap hama lalat buah (Bactrocera spp) yang dapat dilakukan yaitu sanitasi kebun, pembungkusan buah, pengasapan, penggunaan perangkap, menarik serangga dengan antraktan, pemanfaatan musuh alami dan penyemprotan insektisida (Rozi et al. 2015).
1. Sanitasi kebun
Mengumpulkan buah yang gugur dan terserang kemudian memusnahkannya, dengan cara dikubur dalam tanah atau dibakar. Sanitasi kebun dengan pembersihan gulma.
2. Pengendalian fisik
Pengendalian ini untuk mencegah lalat betina meletakkan telur dengan cara membungkus buah jeruk dengan plastik. Pembungkusan baik untuk dilakukan saat mulai pembentukan buah.
3. Mengusir dengan cara pengasapan
Caranya adalah melakukan pengasapan secara berkala sehingga dapat mencegah lalat buah menyerang buah jeruk .
4. Pemanfaatan perangkap kuning
Perangkap kuning ini digunakan karena secara umum serangga sangat tertarik dengan warna yang kontras seperti warna kuning. Pembuatan perangkap ini juga dilengkapi dengan perekat sehingga saat serangga mendekati perangkap maka langsung akan dapat terjerat.
5. Penggunaan senyawa penarik seperti metil eugenol
Hasil pengamatan Handayani (2015), menunjukkan bahwa antraktan metil eugeol merupakan antraktan yang paling efektif untuk mengendalikan hama lalat buah di tanaman jeruk dan belimbing.
6. Pengendalian secara biologis
Pengendalian ini dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami lalat buah seperti semut, laba laba, biosterse sp dan opius sp.
7. Pengendalian secara kimiawi
Pengendalian ini dilakukan dengan penyemprotan insektisida jika populasi lalat buah sangat banyak dan sulit dikendalikan. Jenis insektisida yang dapat digunakan adalah berbahan aktif asefat, metomil, dimetoat dll.
Sekian informasi yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat....
DAFTAR PUSTAKA
Handayani L. 2015. Efektivitas Tiga Jenis Antraktan terhadap Lalat buah. (Diptera:Tephritidae) pada Tanaman Jeruk Pamelo dan Belimbing Di Kabupaten Magetan (SKRIPSI).Jember: Universitas Jember
Kristanti T dan Sitepu T.2013. Sistem pakar hama dan penyakit pada tanaman jeruk manis di kabupaten karo. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013.
Rahmawati Y, Yustiana D, Asmoro RW. 2012. Sistem Pakar Online untuk Mengidentifikasi Hama pada Tanaman Jeruk. Jurnal JITIKA, Vol. 6(1) Hal: 81-86.
Rozi O, Sumarmin R, Lusi A. 2015. Uji Toksisitas Ekstrak Akar Tuba (Derris elliptica L.) terhadap Lalat buah ( Bactrocera dorsalis Hend.) (Artikel Ilmiah). Padang: Universitas Padang
Tariyani, Patty JA, Siahaya VG. 2013. Identifikasi Lalat Buah (Bactrocera Spp) Di Chili, Bitter Melon, Jambu dan Jambu Bol Di Kota Ambon. Agrologia, Vol. 2(1).
Great job
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus